Senin, 24 Agustus 2015

MAKKAH DAN MADINAH TERLINDUNG DARI FITNAH DAJJAL DI AKHIR ZAMAN

DAJJAL berkeinginan memasuki kota Madinah namun ia tidak bisa karena Allah melindungi kota Makkah dan Madinah dari Dajjal dan penyakit tha’un (wabah). Allah menugaskan penjagaan Makkah dan Madinah kepada para malaikat. Dalam Shahih al-Bukhari diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi SAW bersabda,

عَلَى أَنْقَابِ الْمَدِينَةِ مَلائِكَةٌ لا يَدْخُلُهَا الطَّاعُونَ وَلا الدَّجَّالُ
“Di setiap pojok Madinah ada malaikat, sehingga wabah penyakit dan Dajjal tak dapat memasukinya.”

Bukhari juga meriwayatkan hadis dari Anas ibn Malik bahwa Nabi SAW bersabda,
لاَ يَدْخُلُ الْمَدِينَةَ رُعْبُ الْمَسِيحِ الدَّجَّال ، لَهَا يَوْمَئِذٍ سَبْعَةُ أَبْوَابٍ عَلَى كُلِّ بَابٍ مَلَكَان
“Almasih (Dajjal) tak dapat memasuki Madinah. Pada saat itu Madinah memiliki tujuh pintu, dan setiap pintunya ada dua malaikat.”

Dalam Sunan at-Tirmidzi dan Musnad Ahmad diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi SAW bersabda,
يَأْتِي الْمَسِيحُ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ ، وَهِمَّتُهُ الْمَدِينَةُ حَتَّى يَنْزِلَ دُبُرَ أُحُدٍ ، ثُمَّ تَصْرِفُ الْمَلائِكَةُ وَجْهَهُ قِبَلَ الشَّامِ ، وَهُنَالِكَ يَهْلِكُ
“…Dajjal akan muncul dari arah sebelah timur dan ia bertekad untuk masuk kota Madinah, hingga sampai di balik gunung Uhud, kemudian malaikat memalingkan wajahnya ke arah negeri Syam (Syiria), dan di sanalah ia akan mati.”

Dalam Sunan Ibn Majah, Shahih Ibn Khuzaimah, dan Mustadrak al-Hakim diriwayatkan dari Abu Umamah bahwa Nabi SAW bersabda,
وإنه لا يبقى شيء من الأرض إلا وطئه وظهر عليه إلا مكة والمدينة لا يأتيهما من نقب من أنقابهما إلا لقيته الملائكة بالسيوف صلتة حتى ينزل عند الضريب الأحمر عند منقطع السبخة فترجف المدينة بأهلها ثلاث رجفات فلا يبقى فيها منافق ولا منافقة إلا خرج إليه فتنفي الخبيث منها كما ينفي الكير خبث الحديد ويدعى ذلك اليوم يوم الخلاص قيل : فأين العرب يومئذ؟ قال : هم يومئذ قليل
“Tak ada tempat di muka bumi yang tidak diinjak dan di duduki Dajjal, kecuali Mekkah dan Madinah. Ia mendatangi setiap celah kedua kota itu, namun malaikat selalu menemuinya dengan pedang. Akhirnya ia singgah di Dharib Ahmar, di persimpangan tanah kosong yang tandus. Lalu Madinah diguncang tiga kali sehingga semua orang munafik, baik laki-laki maupun perempuan, keluar menuju Dajjal. Dengan demikian, yang jelek keluar dari Madinah sebagaimana kipas tungku api membersihkan kotoran besi. Hari itu disebut pembersihan.” Ada yang bertanya, “Dimana orang Arab saat itu?” Jawab beliau, “Pada saat itu mereka sedikit…”

[Sumber: Ensiklopedia Kiamat/ Karya: Dr. Umar Sulayman al-Asyqar/Penerbit: Serambi]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar